Senin, 09 Januari 2012

MAJU KARENA ATURAN

ADA TINGKATAN MASYARAKAT YANG DIANGGAP IDEAL YAKNI MASYARAKAT YANG TERSUSUN DARI MANUSIA YANG SADAR AKAN HAK DAN KEWAJIBANNYA. DST

Sabtu, 23 Juli 2011

pengamatan secara sepihak, kebiasaan masyarakat sekitar yg suka 'angon wektu' kadang2 memang membosankan bahkan menjengkelkan. Kebiasaan tidak tertib, ngulur wektu benar2 sia sia dan tidak produktif. Seandainya mereka tahu, tiap detik waktu hilang sia2 utk nyangklong rokok dan potensi ghibah, namimah dan fitnah bila kumpul2 tanpa agenda yg jelas. Andainya mereka tahu, nikmatnya manajemen tuntas dlm penyelesaian mslh. Andaikan mereka tahu dst...

Sabtu, 09 Juli 2011

Aneh bin ajaib, pelan tapi pasti, wacana ttg Pancasila menggema kembali. Tanpa memilih, memilah atau memihak kepada mereka yg mewacanakan hal itu, kita patut berbangga diri, sudah adanya pencerahan dan kesadaran tentang urgensi Pancasila sbg ideologi, falsafah dan pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila bukanlah milik gol/kelmpk tertentu saja atau bahkan orde ttt. Fatal. Itu kata yg pas bila ada org yg berpikiran spt itu.

Senin, 14 Februari 2011

CERMIN

Oh... Indonesiaku dulu
Harta...Nyawa...Keluarga......Kepentingan.......banyak yang dikorbankan
Founding fathers telah memberi tauladan utama
Satu kata waktu itu...MERDEKA


Oh....Indonesiaku kini
Yang mana harta orang lain?
Apa sih nyawa orang lain?
Itu untuk keluargaku!
Untukku kepentinganku dan untukmu bila ada kepentinganku

Astaghfirulloohal'adzim
Cacian...umpatan...teriakan...pukulan...tendangan....pembakaran.....bahkan.....pembunuhan
Dibuang kemana akidahmu?
Terkikis oleh apa ideologimu?
Hilang karena apa budaya ketimuran kamu?

Yaa Rabb
Turunkan hidayah-Mu
Bimbinglah dan jauhkanlah pemimpin kami dari  sifat-sifat dzolim
Tuntunlah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat
Bangsa yang religius, beretika, berideologi kuat dan bermental baja

Terbang tinggi Garudaku
Kepakkan sayapmu selebar mungkin
Tataplah fatamorgana setajam mungkin
Cengkeramlah kuku prestasi sekuat mungkin

(*****Sekedar kegalauan hati dari warganegara biasa*****)